Operasi Kantung Empedu

KANTUNG EMPEDU

Sesaat rasa takut hilang menjauh dariku ketika kuingat betapa menderitanya aku menahan rasa sakit yang sudah menahun kurasakan ini. Penyakit yang kukira karena kecapean atau maag saja ternyata serius. Tatkala ku ingat bagaimana rasa sakit itu muncul, disini aku ingin berbagi pengalaman ini kepada semua teman agar cepat mengantisipasinya. Nyeri yang kurasakan di bagian tulang belikat belakangku kemudian bertambah ke arah perut yang terasa penuh, pedih di ulu hati, nyeri di perut sebelah kanan dan saking sakitnya hingga menungging-nungging dibuatnya semalam suntuk. Kadangka untuk sementara dapat diatasi dengan kompres air panas di bagian yang sakit dan diberi salep. tapi kalau sudah betul-betul tidak tahan lagi terpaksa aku minum obat anti nyeri hingga dua biji langsung baru berangsur bisa dibawa tidur. Rasa sakit itu memang tidak tiap hari tapi datangnya tidak bisa diprediksikan penyebabnya. Paling menyedihkan lagi saat di kamar kost sendirian rasa sakit itu menyerang dan tiada kawan yang bisa membantu, sementara besok paginya harus beraktifitas lagi karena sudah punya janji dengan profesor, mengingat sulitnya bertemu mereka rasa sakit itu kutahan dan bertahan sesaat dengan konsumsi obat. Rasa penasaranku sudah tak tertahan lagi ketika aku berkunjung ke pekanbaru saat itu. setelah berobat ke mana-mana (padang, batam, jakarta) belum juga terdeteksi apa sebenarnya penyakitku ini. Tatkala rasa sakit itu muncul saat itu tanggal 27 agustus 2015 aku pergi ke dr.andi zainal jalan ahmad yani pekanbaru. Setelah di USG dipastikan di kantung empedu aku terdapat batu 2 buah dengan ukuran hampir memenuhi kantung empedu itu sendiri, lalu disarankan dokter untuk segera operasi. dokter andi Zainal merekomendasikan ke awal bross menemui dr suwindra ahli bedah. Lalu aku disarankan lagi dr Suwindra menjalani test MRI. hasil MRI menunjukkan benar batu itu ada lengkap dengan ukurannya dapat kupastikan dan membuatku bertambah yakin bahwa solusi “OPERASI” mau tak mau harus kujalani, Kemudian tibalah hari itu tepat tanggal 1 September 2015 tepat hari ulang tahun anak gadisku Sayyidah Nur Habibah – yang dengan sabar menemaniku kesana kemari menjalani proses adminstrasi hingga dibolehkan pulang oleh dokter. Setelah mendapatkan izin dari suami dan memberitahukan kepada semua saudaraku dengan yakin aku menjalani operasi tersebut. Alhamdulillah berkat doa keluarga, sanak saudara dan rekan-rekan semua hari ini aku bisa beraktifitas lagi. Memang benar alhamdulillah rasa nyeri yang aku derita selam ini insyaallah sudah pergi jauh dan tidak terasa lagi. Satu minggu setelah operasi kami tidak bisa pulang ke tanjungpinang karena Kota pekanbaru yang katanya bertuah kini menjadi KOTA ASAP. Pas keluar dari ruangan inap rumah sakit aku harus berhadapan dengan menghrup asap yang tak pernah kuharap. Saat batuk baru terasa sedikit nyeri tempat jahitan operasiku. Yang lebih menyedihkan lagi setelah berjalan seperti pengantin menuju ruang tunggu bandara dan menunggu seharian tiba-tiba terdengar pengumuman “penerbangan dibatalkan”. Setelah dua kali tertunda ke batam akhirnya hari senennya tanggal 14 septembernya kami bisa berkumpul lagi di rumah tercinta “Puncak Indah tanjungpinang”. Tanggal 17 september jam 8 aku diundang menjadi narasumber di DEPAG tanjungpinang, kemudian jam 9.30 berangkat ke batam tujuan Padang. Tanggal 18 September aku presentasi penelitian fundamental di Hotel Basko padang. Hari ini harus kembali ke Tanjungpinang. Aku sudah berusaha sebisa-bisanya meski baru habis operasi sekarang tinggal berdoa dan tawakkal kepada Allah SWT. Semoga semua yang direncanakan berjalan lancar dan diredhoi Allah SWT dan bisa lulus. Kini aku harus bisa menjalani pola hidup sehat dan menjaga dengan baik bekas operasi ini. Semoga Allah mengangkat semua penyakit pada diriku dan keluargaku dan kita semua diberi nikmat kesehatan. Aaamiiin Yaa Robbal’alamiin.

Wassalam,

khodijah_19092015_baskopadang